CIREBON.WAHANANEWS.CO — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon, Jawa Barat, menargetkan nilai ekspor daerahnya menembus angka 75 juta dolar AS pada semester I 2025, didorong oleh performa positif komoditas unggulan seperti furnitur kayu, furnitur rotan, serta olahan hasil laut.
Kepala Bidang Perdagangan dan Pengendalian Harga Pokok Penting Disperdagin Kabupaten Cirebon, Feni Sigirasih mengatakan, tren ekspor sejak awal tahun ini menunjukkan peningkatan yang signifikan, sehingga target tersebut dinilai realistis.
Baca Juga:
Majalengka Resmi Jadi IPSKA, Dorong PAD Lewat Ekspor
“Melihat capaian dua bulan pertama yang sudah menyentuh hampir 50 juta dolar AS, kami optimistis ekspor Kabupaten Cirebon akan terus meningkat,” kata Feni, dikutip Rabu (23/4/2025).
Adapun berdasarkan data, kata dia, total nilai ekspor Kabupaten Cirebon selama Januari 2025 tercatat sebesar 5,67 juta dolar AS dan sedikit menurun pada Februari menjadi 5,63 juta dolar AS.
Ia menyebutkan secara kumulatif, nilai ekspor dua bulan pertama tahun ini dari komoditas asal Cirebon sudah mencapai 49,82 juta dolar AS.
Baca Juga:
Kemendag Ekspose Produk Tidak Sesuai Ketentuan Senilai Rp15 Miliar
“Dari angka tersebut, kontribusi sektor komoditas mencapai 11,3 juta dolar AS atau sekitar 22,7 persen. Sisanya berasal dari berbagai sektor industri lainnya, seperti tekstil, alas kaki, makanan olahan, serta produk industri kreatif,” katanya.
Feni menuturkan, produk furnitur masih menjadi penyumbang utama ekspor, terutama jenis berbahan rotan dan kayu. Selama Januari-Februari 2025, ekspor furnitur rotan tercatat sebesar 3,16 juta dolar AS, sedangkan furnitur kayu menyumbang 2,04 juta dolar AS.
Menurutnya, permintaan global terhadap furnitur dari Cirebon tetap tinggi dan hal ini menjadi kekuatan utama bagi ekspor daerah.
“Selain furnitur, sektor perikanan olahan juga mencatatkan kinerja positif. Ekspor daging rajungan mencapai 1,41 juta dolar AS,” tuturnya.
Dia menegaskan, pemerintah daerah terus mendorong diversifikasi produk ekspor untuk menjaga ketahanan sektor perdagangan luar negeri Cirebon.
Pihaknya pun berkomitmen mendukung pelaku usaha melalui pembinaan, fasilitasi promosi, dan perluasan pasar ekspor guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan.
“Diversifikasi penting agar tidak bergantung pada satu atau dua komoditas, karena permintaan global sangat fluktuatif tergantung kondisi pasar internasional,” pungkasnya.
[Redaktur: Mega Puspita]