“Peluang kerja akan lebih cepat terserap jika ada sistem yang menghubungkan pencari kerja dengan industri sejak dini. Itu yang sedang kami bangun lewat BKK,” ujarnya.
Selain pembentukan BKK, kata dia, pemerintah daerah juga menginisiasi sinergisitas regional melalui forum ketenagakerjaan di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning).
Baca Juga:
Ribuan Kantor Bank Tutup! OJK Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Tren Digitalisasi
Dia mengatakan bahwa forum itu menjadi wadah koordinasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan pekerja dalam menyikapi isu ketenagakerjaan lintas wilayah.
Di sisi lain, lanjut dia, upaya menjaga hubungan industrial yang sehat juga menjadi perhatian Disnaker Kota Cirebon.
Pihaknya terus mendorong prinsip hubungan industrial, untuk menciptakan iklim kerja yang kondusif dan berkeadilan bagi semua pihak.
Baca Juga:
Farmer Field Day Jagung Pakan BETRAS 32, Ini Testimoni Petani Simanindo Samosir
“Kami fokus menjaga komunikasi yang baik antara pengusaha dan pekerja agar tidak terjadi konflik yang bisa mengganggu iklim kerja. Kondusifitas kota tetap jadi prioritas,” kata Agus.
Ia juga menegaskan bahwa praktik seperti penahanan ijazah oleh perusahaan, atau kesenjangan yang besar antara hak dan kewajiban tenaga kerja dengan pengusaha terus diupayakan untuk dicegah.
“Hubungan yang harmonis itu kunci. Kita ingin semua pihak merasa aman dan dihargai,” ujarnya.